KASUS PEMBUNUHAN ETI SUSANTI SISWI SMK N 1 SEKURA

________________________________________
Eti Susanti (19), yang dinyatakan hilang beberapa waktu lalu akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di hutan karet kawasan Dusun Sangge Mangge, Sambas, Rabu (11/1/2012) sore. Jenazah Eti ditemukan dalam kondisi mulai membusuk tanpa busana. 

Tim Forensik Dokkes RS Bhayangkara Polda Kalbar telah melakukan autopsi terhadap jenazah Eti, di Belakang Mess Polres Sambas, Kamis (12/1/2012). Dugaan sementara, Eti Susanti adalah korban pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP DS Lumbantoruan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus ini. Kasat menegaskan pelaku pembunuhan yang masih dalam pengejaran akan diancam pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun penjara
Jika pembunuhan direncanakan, maka dikenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup. "Pelaku pembunuhan juga akan dikenakan UU Perlindungan Anak. Jadi dikenakan pasal berlapis. Untuk pelaku, sudah ada tanda-tanda, kita masih melakukan penyelidikan," katanya.
Rabudin (40), ayah Eti Susanti, meminta kepolisian menangkap siapa yang tega menghabisi nyawa putrinya. Ia juga meminta siapapun pelakunya diproses hukum. "Apalagi almarhumah merupakan anak saya perempuan satu-satunya. Saya merasa sangat kehilangannya," kata Rabudin.

Rabudin tampak menahan air mata saat ingat istrinya, Erni (41) masih syok. Rabudin mengaku mendapat kabar anaknya ditemukan di hutan karet, Rabu (11/1/2012) sekitar pukul 16.00 WIB. "Saya kemudian melihatnya. Anak saya langsung dibawa ke RSUD Sambas," katanya.

Ia tak menyangka anaknya dibunuh. Padahal, hutan karet sejauh 2,5 kilometer itu sudah biasa dilalui  menuju tempat penyimpanan motor karena jalannya becek. "Anak saya suka humor dan bercanda. Ia suka bergaul dan biasa berolahraga voli. Sehabis sekolah dia bekerja pada toko di Sekura dan pulang ke rumah sekitar pukul lima sore," ujarnya.
Iskandar (27), satu di antara warga yang ikut menemukan mayat Eti mengaku terkejut. Saat ditemukan Eti berada di bawah pohon Nibung. "Saya lihat posisinya telentang dan tangannya bersedekap. Korban dalam keadaan telanjang. Hanya pakaian dalam bagian atas yang masih melekat. Lalu kami tutupi  dengan daun Nibung," katanya.
Iskandar menuturkan bau mayat jadi petunjuk warga untuk menemukannya. Dari jalan hingga ke lokasi di hutan karet jaraknya 1,5 kilometer. Lokasinya sudah masuk Dusun Sangge Mangge,  Sambas. Sementara korban warga Dusun Sabing, Desa Mekar Sekuntum. Saat autopsi terlihat kerabat korban Murlizan (33) dan pacar korban, Amir (19).
"Tidak ada masalah yang disampaikannya kepada saya. Hubungan kami baik-baik saja selama dua tahun pacaran. Saya juga tidak mengetahui apa ada musuh atau tidak," imbuh Amir.
 "dan ada kabar sebelum pencarian eti seorang kakek menemukan sesosok wanita berpakaian seragam sekolah(eti susanti) duduk dijembatan dekat hutan dengan rambut terurai kedepan kakek tersebut bertanya kepadanya mengapa dia tidak masuk sekolah tetapi dia hanya diam dengan wajah pucat dan di perrkirakan yang ditemui si kakek tersebut bukanlah sosok eti susanti yang sebenarnya karena diperkirakan sosok tersebut dalah arwah eti yang sedang penasaran......"
jadi apakah yang ingin disampaikan eti tersebut untuk  mengungkap berita kematian dan untuk menunjukkan siapa pembunuh akan dirinya tersebut????

o...iya satu lagi ketika jenazah eti di otopsi dirumah sakit orang orang mendengar suara wanita sedang menangis dan minta tolong>>>>>pakah itu eti.....???? kita tunggu kabar berita seterusnya yang tentunya mudah-mudahan disini eti dapat mengungkapkan semua apa yang membuatnya mati penasaran.....! dan semoga arwahnya dapat diterima disisinya amin ya robbal alamin..... (sekedar isu/tidak tau akan kebenarannya)



(17 januari 2012) TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS -  Ketua LSM VIP Nusa, Irawan mendesak Polres Sambas agar secepatnya mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa dua orang gadis remaja beberapa waktu lalu.

"Kita minta cepat pengungkapannya, karena saat ini pembunuhnya masih berkeliaran dan tentunya membuat masyarakat menjadi cemas," ujar Irawan kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (17/1/2012).

Dikatakan, orangtua korban serta masyarakat menjadi bertanya-tanya perkembangan pengungkapan kasus pembunuhan.

"Ini tantangan bagi penegak hukum untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut," katanya. (*)

Penulis : Suhendra Yusri
Editor : Kander Turnip


komen dan masukan dari teman sangat saya harakan disini

2 comments:

KOMENTAR ANDA AKAN SANGAT KAMI HARGAI
MAKA BERKOMENTARLAH DEMI KEMAJUAN BLOG INI