Susan Dibunuh Terencana, Paman Najira Menghilang

SAMBAS – Polres Sambas masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan Eti Susanti yang akrab disapa Susan, 19, dan Najira, 13. Diduga pembunuhan Susan sudah direncanakan. Sedangkan Najira, polisi masih mencari Izir bin Sipur, 50, pamannya.


Mengungkap pembunuh Susan, pelajar SMK 1 Teluk Keramat polisi sudah meminta keterangan 30 saksi. Sedangkan pembunuhan Najira, 13 warga Dusun Sabaran Sungai, Kecamatan Jawai Selatan, polisi sudah meminta keterangan enam saksi.

“Untuk kasus pembunuhan Najira, kita sudah melakukan pencarian di mana keberadaan Izir bin Sipur, paman korban dari sebelah istri yang terakhir diduga bersama korban. Dari hasil pemeriksaan sementara mengarah kepada paman korban yang hingga sekarang belum diketahui keberadaannya,” kata AKP Doni S Lumbantoruan Kasat Reskrim Polres Sambas.

Dikatakan Doni, jajaran Polres Sambas terus melakukan pencarian Izir. Bahkan sudah meminta keterangan dari keluarga Najira, di mana biasanya Izir sering pergi, apakah ke Menterado atau Pontianak. “Sekarang kita terus berusaha melakukan pencarian. Kasus ini juga sudah kita laporkan ke Polda sambil menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan Dokkes Polda Kalbar beberapa waktu lalu,” jelas Doni.

Sedangkan pembunuhan Susan di Sekura, Polres Sambas sudah memanggil 30 saksi. Namun hingga sekarang masih belum ada titik terang.

“Sudah ada beberapa orang yang kita curigai, cuma petunjuk ke arah itu belum ada. Dari hasil autopsi sementara secara lisan tidak ada tanda-tanda pemerkosaan ataupun korban hamil. Hanya ditemui adanya tindak kekerasan di bagian kepala korban yang diduga menyebabkan korban meninggal,” ungkap Doni.

Ditegaskan Doni, sulitnya mengungkap kasus pembunuhan kedua gadis tersebut karena penemuan barang bukti dan mayatnya di tempat terpisah. Apalagi tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terakhir korban menghilang.

“Lokasi penemuan mayat Susan dan barang bukti berseberangan dari jalan utama lintasan masyarakat. Penemuan barang dan mayat juga selisih hari di Dusun Sange Mangge, Desa Teluk Kembang. Ini juga mempersulit bagi kita untuk melakukan penyelidikan,” jelas Doni.

Hingga sekarang polisi masih bermodalkan keterangan saksi. Itu pun tidak ada satu pun saksi yang melihat terakhir Susan menghilang. Polisi masih terus mempelajari setiap keterangan saksi. Dugaan sementara pembunuhan dilakukan lebih dari dua orang, bisa juga tiga orang. Kendala yang paling mendasar tidak ada sidik jari yang membekas, karena beberapa hari kejadian hujan lebat dan lokasi penemuan mayat juga daerah lumpur tertutup daun nibung.

“Dalam kasus pembunuhan Susan ini, keempat pemburu yang menemukan mayatnya juga kita mintai keterangan. Sekarang kita masih menunggu hasil autopsi,” tegas Doni. (edo)

sumber harian equator

No comments:

Post a Comment

KOMENTAR ANDA AKAN SANGAT KAMI HARGAI
MAKA BERKOMENTARLAH DEMI KEMAJUAN BLOG INI